Memuat Kabinet Natsir, Program Kerja Kabinet Natsir, Kebijakan Eknomi Kabinet Natsir, Keberhasilan Dan Kegagalan Kabinet Natsir - Kabinet Natsir Adalah Kabinet Yang Di Pegang Oleh Seorang Mohammad Natsir, Terjabat Pada Tahun 1950 Sampai 1951. Kabinet Ini Terdiri dari Anggota Partai Masyumi, Partai-Partai Kecil dan Non Partai.
Nama-Nama Anggota Kabinet Natsir Diantaranya Yaitu : Sulhtan Hamengkoebowono IX, Mr. Assat, Ir.H.Djuanda, dan Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo. Baik Sebelum Membahas Lebih Lanjut Tentang Kabinet Mari Kita MUndur Sejenak Mengenai Sejarah Terbentuknya Kabinet ini dan apa Saja Yang Terjadi Di Awal Pembentukannya.
Berdasarkan Sejarah Kabinet ini terbentuk Pertama kali Ketika Dimulainya Sistem Demokrasi LIberal Di indonesia, Di Awal Pembentukannya Terjadi Perselisihan Antar Masing-Masing Partai, Sebelumnya Bukan Hanya Masyumi, Partai-Partai Kecil dan Non Partai yang Akan Bergabung Di Kabinet Ini Akan tetapi Partai PNI (Partai Nasional Indonesia) Juga Menyatakan Bergabung Dengan Kabinet Ini, Dikarnakan Suatu Pembagian Wewenang yang Tidak Sesuai Atau Tidak Diharapkan Oleh Partai PNI Ini Mengakibatkan Timbulnya Perselisihan Di Antara Kedua Belah Pihak (Masyumi dan PNI), dan Pada Akhirnya Partai PNI Menolak Menjadi Bagian dari Koalisi Dengan Alasan Tidak Diberi Kursi Yang Sesuai Dengan Keinginannnya. dan Inilah Alasan Awal Mula Kabinet Natsir Ini Terbentuk Dengan Masa Jabatan Yang sangat Singkat, Ini Terjadi Dikarenakan Masing-Masing Partai (Masyumi dan PNI) saling Menjatuhkan Satu sama Lain Dengan Satu Tujuan Yaitu Untuk Menduduki Kursi Pemerintahan dan Berkuasa Di Dalamnya.
Program kabinet Natsir
Kabinet Natsir berhasil Membentuk LIma (5) Program Di Masa jabatannya, Sebagian Programnya Ada Yang Terlaksana Akan tetapi Tidak Terealisasi Sehingga Tidak Menimbilkan Perubahan-Perubahan Negara Indonesia Ditambah lagi Dengan masa Jabatan Yang Sangat Singkat, Berikut Ini Uraian Tentang Promgram Kabinet Natsir
- Menggiatkan Dan Mengusahakan Keamanan dan Ketemtraman
- Konsolidasi Untuk Menyempurnakan Pemerintahan
- Menyempurnakan Organisasi Angkatan Perang
- Mengembangkan dan Memperkuat Ekonomi Rakyat
- Memperjuangkan Penyelesaian Masalah Irian Barat.
Diantara Masing-Masing Program Diatas yang Berhasil (Keberhasilan Kabinet Natsir) Melakukan Gebrakan Atau Pergerakan Yang Diakui Sepanjang Sejarah Adalah POIN 4 Dan 5 Sedangkan No 1-3 Mengalami Kegagalan (Kegagalan Kabinet Natsir Dalam mejalankan Program), Dan Insya Allah Kami Akan Paparkan Sejarah Mengenai Ke 2 Program Tersebut Pada Artikel Dibawah ini
Program Mengembangkan dan Memperkuat ekonomi Rakyat
Di Masa Jabatannya Kabinet Natsir Mencoba Untuk Mengembangkan Ekonomi Negara Indonesia Yang Kita Kenal Dengan Nama Program Benteng, Program Benteng Adalah Sebuah Upaya dalam memperbaiki Perekonomian negara Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal Yang Dibentuk Pada Masa Pemerintahan Kabinet Natsir. Program Ini dibentuk Dengan tujuan untuk Mengubah Hierarki atau Struktur Ekonomi Yang Bergenre (Aliran) Ekonomi Kolonial Menjadi Genre (Aliran) Ekonomi Nasional.
Cara Yang Dilakukan untuk Mewujudkan Tujuan Tersebut Adalah Dengan cara Menumbuhkan Pengusaha-Pengusaha Dalam Negeri (Penduduk Indonesia) Agar Pengusahawan Tersebut dapat Berpartisipasi dalam Pembangunan Program Benteng Yaitu Menjadikan Perekonomian Negara Indonesia Menjadi ekonomi Yang Nasional. Langkah Untuk Menumbuhkan Pengusaha-pengusaha Pribumi ini adala Dengan cara Memberikan Modal Secara Kredit kepada Para Pengusaha-Pengusaha Pribumi yang Bermodal Lemah, Dalam langkahnya Ini Pemerintah Memberikan Modal Secara Kredit Kepada 700 Pengusaha-Pengusaha Pribumi.
Program Ini Tidak Berjalan Dengan Lancar Bahkan Bisa Dikatakan Gagal Total Selama Tiga Tahun Lamanya yang dimulai dari Tahun 1950 sampai Dengan 1953, ini Dikarenakan Tidak Mampunya Pengusaha-Pengusaha Pribumi Dalam Menyaingi Pengusaha-Pengusahan Non Pribumi Karena Pada Saat Itu Banyak Sekali Bukan Warga Negara Indonesia yang Mendirikan Usaha DI Negara Indonesia Apalagi Setelah Disepakatinya Perjanjian KMB.
Selain Disebabkan Pengusaha-Pengusaha Pribumi yang Kalah dalam Bersaing Kegagalan Program Benteng Ini Juga Dikarenakan Karena Mentalitas Pengusaha Pribumi Yang Cenderung Konsumtif (Boros) Dan Ingin Cepat Mendapatkan Keuntungan Yang (Tidak Mau Bersabar) Serta Menikmati Cara Hidup Yang Mewah.
Memperjuangkan Penyelesaian Masalah Irian Barat
Ini Merupakan Prgoram Ke Dua Yang Sempat Berhasil Digarap Pada Masa Pemerintahan Kabinet Natsir, Akan Tetapi Program ini Juga Berujung Pada Kegagalan Dikarenakan Terputusnya Perundingan Dengan Pihak Belanda Di Karenakan Berbagai Macam Faktor Baik Faktor internal Maupun Faktor Eksternal, Dan Faktor Yang Paling Dominan Adalah Faktor Eksternal Yaitu Belanda Tidak Ingin Menyerahkan Irian Barat Karena Memang pIhak Belanda Sudah Mengetahui Betapa Besar dan Luasnya Sumber Daya Alam Yang Dimiliki Oleh Wilayah Irian Barat, Inilah Alasannya Kenapa Pihak Belanda Tidak Ingin Menyerahkan Kembali Wilayah Irian Barat.
Akibat Dari Gagalnya Program ini Adalah Munculnya MOSI (Sekelompok Orang ) TIdak Percaya Kepada Kabinet Natsir Terutama Partai PNI Sebagai Partai Oposisi (Partai yang Menjatuhkan Partai Lain). Disamping Itu Terjadi Lagi Masalah Lain Yaitu Pencabutan Peraturan pemerintah No. 39/1950 Tentang DPRS dan DPRDS Yang Dalam Penilaian PNI Peraturan Tersebut Lebih Menguntungkan Masyumi.
Selang Beberapa waktu Di Adakanlah rapat Sidang Parlemen Pada Tanggal 22 Januari, Dalam Rapat Tersebut Penyampaian Kritik Merupakan Faktor penentu Bertahan Atau Tidaknya kabinet Natsir Saat Itu, Akhirnya Dengan Mosi Yang Disampaikan Pada Sidang Tersebut Menimbulkan Kemenangan Dari PIhak PNI Dalam Upaya Menggulingkan Kabinet Mohammad Natsir. Muhammad Natsir Mencoba Ingin Mempertahankan Kebinetnya Dengan cara Melakukan perundingan Dengan Partai PNI (Partai Nasioanl Indonesia) akan Tetapi Perundingan Tersebut Berakhir Dengan Kegagalan.
Dan pada Akhirnya Kabinet Natsir yang Baru Menjabat 6,5 Bulan Terpaksa Mengembalikan Mandatnya (Kekuasaannya) Kepada Presiden Yang Dilaksanakan Pada Tanggal 21 Maret 1951.
Mungkin Hanya Itu Yang Bisa Saya Sampaikan Tentang Program Kerja Kabinet Natsir, Kebijakan, Keberhasilan & Kegagalan Natsir, Semoga Apa yang Saya Bisa Bermanfaat Untuk Saya Khususnya Dan Umumnya Untuk Teman-Teman Sekalian, Amin Ya Robbal Alamin
No comments:
Post a Comment