Buah yang mirip petai berukuran jumbo ditemukan warga di Desa Panawaren, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara. Warga berharap, ada ahli yang meneliti 'petai' raksasa tersebut..
Salah seorang warga Desa Panawaren Agus Martin mengatakan, hingga saat ini buah tersebut hanya didiamkan. Sesekali hanya digunakan untuk foto oleh warga.
"Kegunaan buah ini apa, kami belum tahu. Paling ada orang ke sini terus foto bareng dengan buah ini," ujarnya saat ditemui di Desa Panawaren, Senin (23/3/2020).
Untuk itu, warga berharap ada ahli yang mau meneliti buah tersebut. Apakah bisa dimanfaatkan atau justru sebaliknya, membahayakan.
Baca juga: HEBOH! Janda Muda di Cilacap yang Jual Bayinya Rp 6 Juta di Facebook, Ini Kronologinya
"Kami warga di sini berharap buah ini diteliti. Apakah bisa dikonsumsi, atau bisa dimanfaatkan untuk obat, atau malah sebaliknya membahayakan," katanya.
'Petai' raksasa ini ditemukan warga Desa Panawaren di hutan lindung Pringamba 2 di Kecamatan Sigaluh. Panjangnya antara 1 meter hingga 1,2 meter. Sedangkan jumlah biji pada 'petai' tersebut antara 10 hingga 14 biji.
"Kalau di pete (petai) menyebutnya mata. Jadi ini sama seperti pete, matanya ada yang 10, 12 sampai ada juga yang 14 mata," terangnya.
Tak hanya itu, pohon buah tersebut juga berbeda dengan pohon petai pada umumnya. Saat ditemukan, besar pohonnya sebesar lengan orang dewasa dan merambat.
"Pohonnya ini merambat di pohon besar. Kami sempat melihat-lihat di sekitarnya, tetapi hanya ada satu pohon. Sekarang di pohon itu masih ada 3 atau 5 buah masih di pohon," tuturnya.
Baca juga: Berawal Dari Chat NAKAL di Wa Akhirnya Siswi SMP ini ditiduri Temannya Yang Baru Kenal 2 Bulan
No comments:
Post a Comment